Dmarket.web.id – Timnas Garuda imbang 0-0 melawan Australia dalam kualifikasi Piala Dunia 2026. Pertandingan ini akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Australia mengejar serangan sambil Indonesia menunjukkan strategi serangan balik.
Walaupun tanpa gol, kedua tim punya peluang emas. Hasil ini membuat Indonesia tetap di urutan keempat dengan 2 poin. Australia berada di kelima dengan 1 poin.
Ringkasan Pertandingan
Pertandingan antara Timnas Garuda dan Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 berlangsung sengit. Hasilnya berakhir imbang 0-0. Pertandingan ini menunjukkan kekuatan pertahanan Indonesia yang kuat.
Kedua tim berusaha keras untuk mencetak gol. Namun, hasil pertandingan tetap sama hingga peluit akhir berbunyi.
Penampilan Timnas Indonesia
Timnas Indonesia tampil solid dalam pertandingan ini. Mereka menggunakan formasi 3-4-3. tim Garuda berhasil mendatangkan peluang tetapi belum berhasil menjadikan sebuah gol.
Witan Sulaeman, yang menggantikan Rafael Struick, sangat menunjukan semangat yang menggelora. Indonesia kini memiliki dua poin dari dua pertandingan awal di Grup C.
Serangan Balik dan Pertahanan
Indonesia mengandalkan serangan balik Timnas yang cepat. Namun, pertahanan Indonesia menjadi kunci utama dalam menahan serangan Socceroos.
Timnas berhasil meraih hasil imbang tanpa gol melawan dominasi Australia. Ada beberapa peluang dari kedua tim yang hampir menghasilkan gol. Pertandingan ini juga menunjukkan semangat dan soliditas bertahan yang harus dipuji.
Peran Maarten Paes dalam Pertandingan
Maarten Paes, kiper timnas Indonesia, menunjukkan penampilan luar biasa dalam pertandingan melawan Australia. Pertandingan kualifikasi piala dunia 2026 ini berakhir dengan skor 0-0. Penampilan Maarten Paes menjadi salah satu faktor utama di balik hasil imbang tersebut.
Menghadapi total 19 tembakan dari Australia, dengan 14 di antaranya berasal dari dalam kotak penalti, Maarten Paes melakukan lima penyelamatan kunci. Ini menunjukkan ketangkasannya sebagai kiper Indonesia yang andal dalam menjaga gawang timnas tetap aman dari gempuran lawan.
Presiden Joko Widodoturut memberikan pujian kepada Maarten Paes atas penampilan gemilangnya. Menurut beliau, penyelamatan kiper timnas dalam pertandingan ini sangat penting untuk menjaga peluang Indonesia di kualifikasi piala dunia 2026. Pilihan Maarten Paes sebagaiMan of the Matchsemakin menegaskan kontribusinya yang tak tergantikan dalam menjaga gawang timnas Indonesia.
Selain itu, pertandingan ini juga memperlihatkan kekuatan mental dan teknik Maarten Paes. Dengan berhasil menghentikan lima tembakan on target dari Australia, serta satu bola yang mengenai tiang gawang, Paes mampu menjaga ketenangan di bawah tekanan tinggi. Ini menunjukkan persiapan dan dedikasi yang luar biasa dari kiper timnas Indonesia ini.
Hasil imbang 0-0 ini membawa Indonesia berada di posisi keempat Grup C dengan 2 poin, menandai pentingnya setiap poin dalam kompetisi ini. Dengan performa seperti ini, Maarten Paes dan timnas Indonesia diharapkan bisa terus memberikan yang terbaik di sisa pertandingan kualifikasi piala dunia 2026.
Susunan Pemain Timnas Garuda
Timnas Indonesia memulai pertandingan kualifikasi Piala Dunia melawan Australia dengan formasi 3-4-3. Strategi Shin Tae-yong fokus pada keseimbangan antara serangan dan pertahanan yang solid. Mereka juga memanfaatkan kecepatan pemain untuk melakukan serangan balik. Tim menunjukkan performa yang sangat taktis, namun laga berakhir dengan skor 0-0.
Starting Line-up
Starting line-up Timnas Garuda menampilkan beberapa pemain kunci. Mereka diharapkan mampu memberikan kontribusi maksimal di lapangan. Berikut susunan pemain yang diturunkan sejak awal pertandingan:
- Maarten Paes
- Justin Hubner
- Rizky Ridho
- Jay Idzes
- Sandy Walsh
- Calvin Verdonk
- Nathan Tjoe A On
- Ivar Jenner
- Marselino Ferdinan
- Rafael Struijk
- Ragnar Oratmangoen
Susunan pemain ini menunjukkan kombinasi pengalaman dan bakat muda. Mereka diharapkan dapat memberikan hasil optimal di lapangan.
Pergantian Pemain
Strategi Shin Tae-yong dalam pergantian pemain sangat krusial. Pergantian ini bertujuan untuk menyegarkan lini serang dan mempertahankan daya tahan tim. Beberapa pergantian pemain dilakukan pada babak kedua.
- Masuknya Witan Sulaeman untuk memperkuat serangan
- Pratama Arhan menggantikan pemain bertahan untuk mempertahankan kekuatan defensif
- Thom Haye masuk memberikan keseimbangan di lini tengah
Dengan pergantian pemain yang tepat, Timnas Garuda mampu menahan gempuran Australia hingga akhir pertandingan. Pergantian pemain ini membuktikan kedalaman skuad dan kesiapan strategi Shin Tae-yong.
Dominasi Australia di Babak Pertama
Australia menunjukkan dominasi di babak pertama pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026. Mereka menguasai bola sebesar 63% dan menggunakan formasi 4-4-2 yang agresif. Strategi Graham Arnold membuat tim Australia mencatat 19 tendangan dan 32 kali sentuhan di kotak penalti lawan.
Strategi dan Formasi Australia
Graham Arnold memilih formasi 4-4-2 untuk tim Australia. Ini membantu mereka menciptakan banyak peluang gol, meski tidak berhasil. Indonesia terpaksa bertahan sepanjang pertandingan, namun tetap kuat.
Tanggapan Pelatih Graham Arnold
Setelah pertandingan, Graham Arnold merasa puas dengan performa timnya. Namun, dia kecewa dengan hasil yang tidak sebanding dengan dominasi Australia. “Kami mendominasi, tapi kami harus lebih baik dalam mencetak angka,” ucapnya.
Perubahan Strategi Timnas di Babak Kedua
Babak kedua pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia dan Australia menampilkan perubahan signifikan dalam strategi babak kedua Timnas yang diterapkan oleh pelatih Shin Tae-yong. Perubahan ini melibatkan beberapa pergantian pemain yang berdampak pada dinamika permainan Timnas.
Pergantian Pemain oleh Shin Tae-yong
Shin Tae-yong melakukan beberapa pergantian pemain untuk meningkatkan performa tim. Witan Sulaeman dimasukkan menggantikan Rafael Struick, sementara Marselino Ferdinan mengambil alih peran di lini tengah. Tujuan pergantian ini untuk memberikan energi baru dan menambah kreativitas dalam serangan.
Efektivitas Serangan Timnas
Perubahan strategi dan pergantian pemain yang diterapkan oleh Shin Tae-yong berhasil meningkatkan efektivitas serangan Indonesia. Witan Sulaeman dan Marselino Ferdinan menciptakan beberapa peluang yang mengancam pertahanan Australia. Meski demikian, kontribusi mereka belum mampu mengubah hasil akhir pertandingan menjadi gol.
Perbandingan Statistik Pertandingan
Dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia dan Australia, statistik pertandingan menunjukkan dominasi Australia. Mereka menguasai 67% bola, sementara Indonesia hanya 33%. Namun, Timnas Indonesia menunjukkan pertahanan yang kuat.
Indonesia melakukan lima tembakan dengan dua yang tepat sasaran. Australia menciptakan lima peluang berbahaya dari 15 percobaan. Ini menunjukkan efektivitas Indonesia dalam menciptakan peluang.
Australia memiliki penguasaan bola yang lebih tinggi. Mereka melakukan 15 tendangan sudut, sementara Indonesia hanya tiga. Ini menunjukkan dominasi Australia dalam serangan.
Kedua tim bermain disiplin dalam pelanggaran. Indonesia melakukan 12 pelanggaran, dan Australia tujuh. Dalam kartu kuning, Australia menerima tiga, dan Indonesia satu. Ini menandai ketatnya pertandingan.
Indonesia memiliki akurasi umpan 61,9%, sedikit tertinggal dari Australia 79,8%. Namun, di wilayah lawan, akurasi umpan Indonesia 44,7% menunjukkan usaha keras.
Australia menang duel sukses 57,6%, dibandingkan Indonesia 42,4%. Dalam offside, Australia terjebak tiga kali, dan Indonesia tidak sama sekali.
Secara keseluruhan, meski statistik menunjukkan dominasi Australia, Timnas Indonesia berhasil menahan serangan. Kiper Maarten Paes menepis lima peluang berbahaya, mempertahankan imbang 0-0.
Hasil ini menempatkan Timnas Indonesia di posisi keempat dengan dua poin di grup C. Australia berada di bawah dengan satu poin. Perbandingan statistik menunjukkan pertandingan yang berimbang dan menarik.
Aksi Kunci Pertandingan
Pertandingan antara Timnas Indonesia dan Australia sangat sengit. Ada beberapa aksi kunci yang layak diperhatikan. Aksi-aksi ini menunjukkan strategi tim dan keterampilan pemain kunci.
Peluang Sandy Walsh dan Rafael Struick
Sandy Walsh dan Rafael Struick memberikan peluang Timnas di awal pertandingan. Meski belum berhasil, mereka memaksa Australia bermain defensif. Rafael Struick cedera setelah benturan dengan pemain Australia, meningkatkan ketegangan.
Penyelamatan Penting oleh Maarten Paes
Penyelamatan Maarten Paes sangat penting dalam pertandingan ini. Kiper Timnas menggagalkan lima tembakan dari Australia, termasuk beberapa yang krusial. Penyelamatan ini meningkatkan moral pemain Timnas.
Peluang Ragnar Oratmangoen
Ragnar Oratmangoen hampir mencetak gol di babak kedua. Serangan balik cepatnya diblok oleh kiper Australia. Aksi ini menunjukkan potensial dan semangat Timnas Indonesia.
Klasemen Sementara Grup C
Setelah bermain imbang 0-0 melawan Australia, Timnas Indonesia kini berada di urutan keempat di klasemen Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026. Mereka memperoleh 2 poin dari dua pertandingan. Ini berarti mereka telah mencapai hasil imbang dua kali.
Arab Saudi berada di puncak dengan 4 poin. Jepang berada di urutan kedua dengan 3 poin. Bahrain juga punya 3 poin, namun kalah dalam selisih gol, sehingga berada di posisi ketiga. Australia berada di urutan kelima dengan 1 poin dari dua kali imbang. China berada di bawah dengan 0 poin dan selisih gol terburuk, yaitu -8.
Timnas Garuda menunjukkan performa solid di lini pertahanan melawan Australia. Meskipun tidak ada gol, upaya pemain seperti Sandy Walsh dan Maarten Paes terlihat. Kedua tim memiliki penguasaan bola yang hampir sama, dengan Indonesia sedikit unggul dalam serangan balik.
Kualifikasi Piala Dunia masih berlangsung panjang. Pelatih Shin Tae-yong harus memperbaiki strategi. Pertandingan selanjutnya sangat penting bagi posisi Timnas Indonesia di klasemen Grup C. Dukungan dari penggemar sangat penting untuk membantu Timnas mencapai target selanjutnya.