Dmarket.web.id – Kehadiran kaki seribu dan kelabang di rumah sering kali menimbulkan rasa khawatir dan ketidaknyamanan bagi penghuni rumah. Meskipun kedua hewan ini memiliki peran penting dalam ekosistem sebagai pemangsa serangga atau pengurai bahan organik, keberadaan mereka di dalam rumah menimbulkan pertanyaan: mengapa mereka bisa muncul di dalam rumah? Artikel ini akan membahas penyebab munculnya kaki seribu dan kelabang, faktor lingkungan yang memengaruhi, serta langkah-langkah pencegahan yang efektif untuk menjaga rumah tetap aman dan nyaman.
Karakteristik Kaki Seribu dan Kelabang
Kaki Seribu (Diplopoda) Kaki seribu adalah hewan dari kelas Diplopoda yang memiliki tubuh panjang berbuku-buku dan setiap buku memiliki dua pasang kaki. Mereka dikenal sebagai detritivor, yang berarti mereka memakan bahan organik yang membusuk seperti daun mati dan kayu lapuk. Kaki seribu cenderung tidak berbahaya bagi manusia karena mereka tidak menggigit atau menyengat. Namun, beberapa jenis bisa mengeluarkan cairan berbau tidak sedap untuk melindungi diri dari predator.
Kelabang (Chilopoda) Kelabang termasuk dalam kelas Chilopoda dan merupakan predator aktif yang memakan serangga kecil seperti semut, laba-laba, dan kecoa. Berbeda dengan kaki seribu, kelabang memiliki sepasang kaki per buku tubuh dan dilengkapi dengan taring berbisa untuk melumpuhkan mangsa. Kelabang dapat menggigit manusia jika merasa terancam, dan meskipun tidak mematikan, gigitan mereka bisa menyebabkan rasa sakit dan iritasi.
Penyebab Kehadiran Kaki Seribu dan Kelabang di Rumah
Ada beberapa alasan mengapa kaki seribu dan kelabang bisa muncul di rumah, di antaranya:
a. Kelembapan Tinggi
Kelembapan tinggi merupakan salah satu faktor utama yang menarik kaki seribu dan kelabang ke dalam rumah. Kaki seribu membutuhkan kelembapan tinggi untuk bertahan hidup, sedangkan kelabang memanfaatkan tempat lembap untuk bersembunyi dan berburu. Area seperti kamar mandi, dapur, ruang bawah tanah, dan area sekitar pipa sering menjadi tempat persembunyian favorit mereka.
Kelembapan tinggi merujuk pada kondisi di mana jumlah uap air di udara berada pada tingkat yang lebih tinggi dari biasanya. Kelembapan biasanya diukur dalam persentase menggunakan istilah kelembapan relatif (relative humidity).
Kelembapan tinggi terjadi ketika persentase kelembapan relatif melebihi 60%, yang berarti udara mengandung lebih dari 60% dari jumlah maksimum uap air yang bisa ditampung pada suhu tertentu.
b. Sumber Makanan yang Melimpah
Kaki seribu mencari bahan organik yang membusuk seperti daun kering, kayu lapuk, dan sisa tanaman di pot bunga. Sementara itu, kelabang mencari serangga kecil yang menjadi mangsanya. Jika rumah memiliki banyak serangga seperti kecoa, semut, atau laba-laba, kelabang cenderung tertarik untuk datang dan berburu di dalam rumah.
c. Kondisi Lingkungan yang Tidak Terawat
Kondisi lingkungan yang tidak terawat merujuk pada keadaan di mana area di dalam atau sekitar rumah dibiarkan kotor, lembap, dan tidak tertata dengan baik. Lingkungan seperti ini dapat menjadi tempat berkembang biaknya berbagai organisme, termasuk serangga, hama, dan mikroorganisme seperti jamur dan bakteri.
Tumpukan daun kering, kayu lapuk, dan material organik lainnya di sekitar rumah dapat menarik kaki seribu. Sementara itu, kelabang akan tertarik pada lingkungan yang menyediakan banyak tempat persembunyian dan sumber makanan. Area yang jarang dibersihkan atau sirkulasi udara yang buruk akan menjadi tempat ideal bagi kedua hewan ini.
d. Akses Masuk dari Luar
Kaki seribu dan kelabang dapat masuk ke dalam rumah melalui celah, retakan, ventilasi, atau saluran pembuangan. Tanaman hias dalam pot yang sering dibawa masuk ke dalam rumah juga dapat menjadi media masuknya kaki seribu ke dalam rumah.
e. Perubahan Musim dan Kondisi Cuaca
Perubahan cuaca, terutama saat musim hujan, dapat menyebabkan meningkatnya kelembapan di dalam rumah dan memicu kemunculan kaki seribu dan kelabang. Hewan-hewan ini juga bisa mencari perlindungan di dalam rumah saat cuaca ekstrem di luar.
Perubahan musim dan kondisi cuaca merupakan fenomena alam yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan di bumi. Dari perubahan suhu, pola curah hujan, hingga perubahan arah angin, cuaca memiliki dampak besar pada lingkungan, ekosistem, dan aktivitas manusia.
Musim adalah pembagian waktu dalam satu tahun berdasarkan pola cuaca yang khas di suatu wilayah. Perubahan musim terjadi karena rotasi dan revolusi bumi terhadap matahari. Cuaca, di sisi lain, merupakan kondisi atmosfer pada waktu dan tempat tertentu, yang melibatkan suhu, kelembapan, tekanan udara, angin, dan curah hujan.
Perubahan musim biasanya terjadi dalam siklus yang dapat diprediksi, seperti musim hujan dan kemarau di daerah tropis atau empat musim di daerah subtropis. Namun, perubahan iklim global telah menyebabkan pola musim menjadi semakin tidak menentu.
Dampak Kehadiran Kaki Seribu dan Kelabang di Rumah
Meskipun secara umum tidak berbahaya, keberadaan kaki seribu dan kelabang dapat menimbulkan beberapa dampak, antara lain:
- Ketidaknyamanan Psikologis: Kehadiran hewan berkaki banyak ini bisa menimbulkan rasa takut atau jijik bagi penghuni rumah.
- Gigitan Kelabang: Kelabang dapat menggigit jika merasa terancam, dan gigitan ini bisa menyebabkan rasa nyeri, kemerahan, dan bengkak pada kulit.
- Kerusakan Estetika: Kaki seribu yang mati di dalam rumah dapat meninggalkan bau tidak sedap dan noda pada permukaan tertentu.
Langkah-Langkah Pencegahan Kehadiran Kaki Seribu dan Kelabang
Untuk mencegah kemunculan kaki seribu dan kelabang di rumah, diperlukan langkah-langkah pencegahan yang efektif. Berikut beberapa tindakan yang bisa dilakukan:
a. Mengurangi Kelembapan
- Gunakan dehumidifier di area yang lembap seperti kamar mandi dan ruang bawah tanah.
- Pastikan ventilasi udara berjalan dengan baik di seluruh ruangan.
- Periksa dan perbaiki kebocoran pipa untuk mencegah genangan air.
b. Menjaga Kebersihan Rumah
- Rutin membersihkan lantai dan sudut-sudut rumah.
- Singkirkan tumpukan daun kering, kayu lapuk, dan sisa tanaman di dalam dan sekitar rumah.
- Bersihkan pot tanaman dan hindari kelembapan berlebih di tanah pot.
c. Menutup Celah Masuk
- Periksa dan tutup celah atau retakan di dinding, lantai, dan sekitar jendela serta pintu.
- Pasang kasa pada ventilasi dan lubang saluran pembuangan.
d. Mengendalikan Populasi Serangga
- Gunakan insektisida alami atau pemangsa alami seperti tokek untuk mengurangi populasi serangga.
- Pastikan dapur selalu bersih dan tidak ada sisa makanan yang terbuka.
e. Pemeliharaan Lingkungan Sekitar
- Rapikan taman dengan memotong rumput dan membersihkan tumpukan daun secara berkala.
- Jauhkan tumpukan kayu dari dinding rumah untuk mengurangi risiko masuknya kaki seribu dan kelabang.
Peran Profesional dalam Penanganan Serangga
Jika populasi kaki seribu atau kelabang di rumah sudah berlebihan dan sulit dikendalikan dengan cara alami, memanggil jasa pengendalian hama profesional bisa menjadi solusi terbaik. Para profesional memiliki alat dan metode efektif untuk mengendalikan populasi hewan ini secara aman dan efektif.
Jasa profesional dalam memberantas hama di rumah adalah layanan yang disediakan oleh perusahaan khusus untuk mengendalikan dan menghilangkan berbagai jenis hama, seperti kecoa, tikus, semut, rayap, nyamuk, kelabang, dan kaki seribu. Jasa ini menggunakan metode dan peralatan khusus yang lebih efektif dibandingkan metode konvensional yang dilakukan sendiri di rumah.
Akhir Kata Cara Berantas Kaki Seribu dan Kelabang
Kaki seribu dan kelabang muncul di rumah karena adanya faktor-faktor pendukung seperti kelembapan tinggi, sumber makanan yang melimpah, dan akses masuk yang terbuka. Lingkungan yang lembap dan kurang terawat menjadi daya tarik utama bagi kedua hewan ini. Untuk mencegah kemunculan mereka, menjaga kebersihan, memperbaiki ventilasi, dan menutup celah masuk sangatlah penting.
Jika populasi sudah berlebihan, tidak ada salahnya untuk meminta bantuan profesional guna menjaga rumah tetap aman dan nyaman. Dengan memahami alasan kemunculan kaki seribu dan kelabang serta menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, rumah bisa terbebas dari kehadiran hewan-hewan ini secara efektif