Berita  

9 Kota Dunia yang Diprediksi Tenggelam

9 kota dunia

Dmarket.web.id – Perubahan iklim dunia kini menjadi salah satu kendala yang dihadapi belahan dunia manapun. Ada 9 Kota Dunia yang diprediksi akan tenggelam menurut beberapa media yang ternama. Salah satu dampak paling mengkhawatirkan dari perubahan iklim adalah kenaikan permukaan laut, yang mengancam keberadaan banyak kota di seluruh dunia.

Menurut berbagai penelitian, 9 Kota Dunia diprediksi akan tenggelam sebagian atau seluruhnya dalam beberapa dekade mendatang jika tidak ada tindakan serius untuk mengatasi masalah ini.

Pada postingan kali ini, kita akan membahas 9 Kota Dunia yang diprediksi akan tenggelam, penyebab di balik prediksi ini, serta upaya mitigasi yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampaknya.

Penyebab Prediksi 9 Kota Dunia Tenggelam

1. Kenaikan Permukaan Laut (Sea Level Rise)

Kenaikan permukaan laut adalah salah satu penyebab utama mengapa 9 Kota Dunia terancam tenggelam. Faktor ini terutama dipicu oleh perubahan iklim dan pemanasan global. Berikut adalah penyebab kenaikan permukaan laut:

  • Pencairan Es di Kutub: Pemanasan global menyebabkan es di kutub utara (Arktik) dan kutub selatan (Antartika) mencair dengan cepat. Es yang mencair ini menambah volume air laut, sehingga permukaan laut naik.
  • Ekspansi Termal: Air laut mengembang ketika suhunya meningkat. Pemanasan global menyebabkan suhu air laut naik, sehingga volume air laut bertambah dan permukaannya naik.
  • Pencairan Gletser: Gletser di pegunungan seperti Himalaya, Alpen, dan Andes juga mencair karena pemanasan global, menambah pasokan air ke laut.

Menurut Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), permukaan laut global telah naik sekitar 20 cm sejak abad ke-20, dan diproyeksikan akan naik hingga 1 meter atau lebih pada tahun 2100 jika emisi gas rumah kaca tidak dikurangi.

2. Penurunan Tanah (Land Subsidence)

Penurunan tanah adalah fenomena di mana permukaan tanah turun secara bertahap. Ini terjadi karena berbagai faktor, baik alamiah maupun akibat aktivitas manusia. Beberapa penyebab penurunan tanah antara lain:

  • Ekstraksi Air Tanah yang Berlebihan: Banyak kota, seperti Jakarta dan Bangkok, mengekstraksi air tanah secara besar-besaran untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Hal ini menyebabkan tanah kehilangan tekanan dan perlahan-lahan tenggelam.
  • Pembangunan Infrastruktur Berat: Pembangunan gedung pencakar langit, jalan raya, dan infrastruktur berat lainnya dapat menekan tanah dan menyebabkan penurunan.
  • Faktor Geologis: Beberapa daerah secara alami rentan terhadap penurunan tanah karena kondisi geologisnya, seperti lapisan tanah yang lunak atau adanya aktivitas tektonik.

3. Perubahan Iklim dan Cuaca Ekstrem

Perubahan iklim tidak hanya menyebabkan kenaikan permukaan laut tetapi juga meningkatkan frekuensi dan intensitas cuaca ekstrem, seperti badai, angin topan, dan banjir. Cuaca ekstrem ini dapat mempercepat proses tenggelamnya 9 Kota Dunia dengan cara:

  • Banjir yang Lebih Parah: Kenaikan permukaan laut membuat banjir lebih sering dan lebih parah, terutama di kota-kota pesisir.
  • Erosi Pantai: Gelombang laut yang lebih kuat akibat badai dapat menyebabkan erosi pantai, mengurangi garis pantai, dan membuat kota lebih rentan terhadap banjir.

4. Aktivitas Manusia (Antropogenik)

Aktivitas manusia telah mempercepat proses tenggelamnya 9 Kota Dunia. Beberapa faktor antropogenik yang berkontribusi antara lain:

  • Urbanisasi yang Cepat: Pertumbuhan populasi dan urbanisasi yang cepat menyebabkan tekanan pada sumber daya alam, termasuk air tanah dan lahan.
  • Pengelolaan Lingkungan yang Buruk: Kurangnya perencanaan tata ruang dan pengelolaan lingkungan yang buruk dapat memperburuk dampak kenaikan permukaan laut dan penurunan tanah.
  • Polusi dan Kerusakan Ekosistem: Kerusakan ekosistem pesisir, seperti hilangnya hutan mangrove dan terumbu karang, mengurangi perlindungan alami terhadap banjir dan erosi pantai.

9 Kota Dunia Diprediksi Akan Tenggelam

Berikut adalah 9 Kota Dunia yang diprediksi akan tenggelam jika kenaikan permukaan laut terus berlanjut:

  1. Jakarta, Indonesia
    • Penyebab: Jakarta adalah salah satu dari 9 Kota Dunia yang paling cepat tenggelam di dunia, dengan beberapa bagian kota tenggelam hingga 25 cm per tahun. Penyebab utamanya adalah ekstraksi air tanah yang berlebihan dan penurunan tanah.
    • Dampak: Banjir yang sering terjadi, kerusakan infrastruktur, dan ancaman terhadap jutaan penduduk.
    • Upaya Mitigasi: Pemerintah Indonesia telah mengumumkan rencana untuk memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur, serta meningkatkan sistem drainase dan mengurangi ekstraksi air tanah.
  2. Venice, Italia
    • Penyebab: Venice telah lama dikenal sebagai kota yang rentan terhadap banjir akibat kenaikan permukaan laut dan penurunan tanah.
    • Dampak: Banjir yang semakin sering dan parah, mengancam warisan budaya dan pariwisata kota.
    • Upaya Mitigasi: Proyek MOSE (Modulo Sperimentale Elettromeccanico) telah dibangun untuk melindungi kota dari banjir dengan sistem bendungan yang dapat dinaikkan.
  3. Miami, Amerika Serikat
    • Penyebab: Miami terletak di dataran rendah dan sangat rentan terhadap kenaikan permukaan laut. Kota ini juga mengalami penurunan tanah.
    • Dampak: Banjir yang semakin sering, kerusakan properti, dan ancaman terhadap ekonomi lokal.
    • Upaya Mitigasi: Pemerintah setempat telah meningkatkan sistem drainase, membangun tembok laut, dan merencanakan infrastruktur yang lebih tahan terhadap banjir.
  4. Dhaka, Bangladesh
    • Penyebab: Dhaka terletak di delta sungai yang rentan terhadap banjir dan kenaikan permukaan laut. Penurunan tanah juga menjadi masalah serius.
    • Dampak: Banjir yang sering terjadi, kerusakan infrastruktur, dan ancaman terhadap jutaan penduduk.
    • Upaya Mitigasi: Pemerintah Bangladesh telah membangun tanggul dan sistem drainase, serta merencanakan relokasi penduduk ke daerah yang lebih aman.
  5. Shanghai, China
    • Penyebab: Shanghai terletak di dataran rendah dan rentan terhadap kenaikan permukaan laut. Penurunan tanah akibat pembangunan infrastruktur juga menjadi masalah.
    • Dampak: Banjir yang semakin sering, kerusakan infrastruktur, dan ancaman terhadap ekonomi lokal.
    • Upaya Mitigasi: Pemerintah China telah membangun tanggul dan sistem drainase, serta merencanakan infrastruktur yang lebih tahan terhadap banjir.
  6. Bangkok, Thailand
    • Penyebab: Bangkok terletak di dataran rendah dan rentan terhadap banjir dan kenaikan permukaan laut. Penurunan tanah akibat ekstraksi air tanah juga menjadi masalah serius.
    • Dampak: Banjir yang sering terjadi, kerusakan infrastruktur, dan ancaman terhadap jutaan penduduk.
    • Upaya Mitigasi: Pemerintah Thailand telah membangun tanggul dan sistem drainase, serta merencanakan infrastruktur yang lebih tahan terhadap banjir.
  7. New Orleans, Amerika Serikat
    • Penyebab: New Orleans terletak di bawah permukaan laut dan sangat rentan terhadap banjir. Kota ini juga mengalami penurunan tanah.
    • Dampak: Banjir yang semakin sering, kerusakan properti, dan ancaman terhadap ekonomi lokal.
    • Upaya Mitigasi: Pemerintah setempat telah meningkatkan sistem drainase, membangun tembok laut, dan merencanakan infrastruktur yang lebih tahan terhadap banjir.
  8. Alexandria, Mesir
    • Penyebab: Alexandria terletak di pesisir Laut Mediterania dan rentan terhadap kenaikan permukaan laut. Penurunan tanah juga menjadi masalah serius.
    • Dampak: Banjir yang semakin sering, kerusakan infrastruktur, dan ancaman terhadap warisan budaya.
    • Upaya Mitigasi: Pemerintah Mesir telah membangun tanggul dan sistem drainase, serta merencanakan infrastruktur yang lebih tahan terhadap banjir.
  9. Mumbai, India
    • Penyebab: Mumbai terletak di pesisir dan rentan terhadap kenaikan permukaan laut. Penurunan tanah akibat pembangunan infrastruktur juga menjadi masalah.
    • Dampak: Banjir yang semakin sering, kerusakan infrastruktur, dan ancaman terhadap jutaan penduduk.
    • Upaya Mitigasi: Pemerintah India telah membangun tanggul dan sistem drainase, serta merencanakan infrastruktur yang lebih tahan terhadap banjir.

Upaya Mitigasi Global

Untuk mengatasi ancaman tenggelamnya 9 Kota Dunia ini, diperlukan upaya mitigasi yang komprehensif dan global:

  1. Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca: Mengurangi emisi gas rumah kaca adalah langkah penting untuk memperlambat kenaikan permukaan laut. Ini termasuk transisi ke energi terbarukan, meningkatkan efisiensi energi, dan mengurangi deforestasi.
  2. Adaptasi Infrastruktur: Membangun infrastruktur yang tahan terhadap banjir dan kenaikan permukaan laut, seperti tanggul, tembok laut, dan sistem drainase yang lebih baik.
  3. Relokasi Penduduk: Dalam beberapa kasus, relokasi penduduk ke daerah yang lebih aman mungkin diperlukan. Ini harus dilakukan dengan perencanaan yang matang dan dukungan sosial.
  4. Pengelolaan Air Tanah: Mengurangi ekstraksi air tanah dan meningkatkan pengelolaan sumber daya air dapat membantu mengurangi penurunan tanah.
  5. Peningkatan Kesadaran dan Edukasi: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang ancaman kenaikan permukaan laut dan pentingnya tindakan mitigasi.

Kesimpulan

Kenaikan permukaan laut akibat perubahan iklim adalah ancaman serius yang mengancam keberadaan banyak kota di seluruh dunia. Kota-kota seperti Jakarta, Venice, Miami, dan Dhaka dan 9 Kota Dunia yang diprediksi akan tenggelam jika tidak ada tindakan serius untuk mengatasi masalah ini.

Upaya mitigasi, termasuk pengurangan emisi gas rumah kaca, adaptasi infrastruktur, dan relokasi penduduk, sangat penting untuk mengurangi dampak kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan 9 Kota Dunia akan tenggelam.

Naiknya permukaan air laut akibat perubahan iklim dan eksploitasi sumber daya alam telah menempatkan banyak kota di dunia dalam bahaya tenggelam.

Pemerintah dan komunitas global harus bekerja sama dalam mengimplementasikan solusi yang berkelanjutan, seperti pembangunan infrastruktur tahan banjir, pengurangan penggunaan air tanah, serta kebijakan mitigasi perubahan iklim.

Dengan langkah-langkah yang tepat, dampak dari bencana ini dapat dikurangi untuk melindungi kehidupan jutaan orang yang tinggal di daerah pesisir. 9 Kota Dunia yang terancam tenggelam pun dapat terselamatkan.

Dalam menghadapi tantangan ini, kolaborasi global antara pemerintah, industri, dan masyarakat sangat penting. Dengan tindakan yang tepat dan berkelanjutan, kita dapat melindungi kota-kota kita dari ancaman tenggelam dan memastikan masa depan yang lebih aman dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.