Intip Perbedaan Chery dan Leapmotor (Lepas)

Lepas

Dmarket.web.id – Dalam beberapa tahun terakhir, industri otomotif global telah menyaksikan bangkitnya kekuatan baru dari Tiongkok termasuk Lepas. Jika sebelumnya merek-merek otomotif Tiongkok kurang mendapat perhatian karena dianggap tidak cukup berkualitas, kini paradigma itu telah berubah.

Berbagai merek seperti Chery, BYD, NIO, dan Leapmotor (Lepas) berhasil membuktikan bahwa Tiongkok bisa menjadi pemain utama di pasar kendaraan, baik di segmen mobil konvensional maupun mobil listrik.

Dua di antara nama yang kini tengah naik daun di Indonesia dan pasar dunia adalah Chery dan Lepas . Keduanya memiliki pendekatan berbeda dalam hal teknologi, desain, segmen pasar, dan strategi globalisasi.

Artikel ini akan mengulas perbedaan mendalam antara Chery dan Lepas dari berbagai aspek, guna memberikan pemahaman menyeluruh bagi konsumen maupun pengamat otomotif.

Asal Usul dan Identitas Merek: Chery Lebih Senior, Leapmotor Lebih Muda

Chery Automobile Co., Ltd. adalah perusahaan otomotif milik negara yang berbasis di Wuhu, Anhui, Tiongkok. Didirikan pada tahun 1997, Chery telah berkembang menjadi salah satu produsen mobil terbesar di Tiongkok, khususnya dalam penjualan ekspor.

Chery terkenal dengan pengalamannya dalam memproduksi mobil penumpang seperti Tiggo dan Arrizo, serta berbagai varian kendaraan SUV dan MPV. Merek ini sudah hadir di lebih dari 80 negara dan memiliki rekam jejak panjang dalam ekspor mobil, termasuk ke Indonesia sejak awal 2000-an.

Sementara itu, Leapmotor (dikenal juga sebagai “Lepas”) adalah perusahaan yang jauh lebih muda. Didirikan pada tahun 2015 di Hangzhou oleh mantan eksekutif teknologi, Lepas lahir dengan DNA teknologi tinggi dan fokus utama pada mobil listrik berbasis kecerdasan buatan (AI).

Lepas tidak memiliki sejarah panjang dalam dunia otomotif konvensional, tetapi hadir langsung sebagai pemain EV (electric vehicle) yang futuristik dan berbasis digitalisasi. Hal ini menjadikan Leapmotor sebagai perwakilan generasi baru industri otomotif Tiongkok, yang lebih berani mengejar inovasi ketimbang volume produksi.

Fokus Produksi: Chery di Mobil Konvensional dan Hybrid, Lepas Full EV

Salah satu perbedaan paling mencolok antara Chery dan Leapmotor terletak pada fokus produknya. Chery mengusung strategi multi-platform, yakni memproduksi kendaraan bermesin pembakaran internal (ICE), kendaraan hybrid, dan kini mulai mengembangkan kendaraan listrik.

Lini produk Chery seperti Tiggo 7 Pro, Tiggo 8 Pro, hingga Omoda 5 sebagian besar masih menggunakan mesin bensin, meski sudah mulai tersedia versi hybrid dan EV.

Di sisi lain, Leapmotor sejak awal murni berfokus pada mobil listrik penuh (full electric). Semua kendaraan mereka seperti Leapmotor T03 (city car listrik), C11 (SUV listrik premium), dan C01 (sedan listrik high-tech) adalah EV tanpa mesin pembakaran internal.

Lepas juga mengembangkan teknologi powertrain sendiri, tidak membeli dari vendor lain. Fokus ini membuat Leapmotor lebih unggul dalam hal efisiensi energi dan inovasi digital, tetapi juga lebih terbatas dalam cakupan segmen pasarnya.

Desain dan Gaya: Chery Elegan dan Global, Leapmotor Futuristik dan Digital

Chery dan Lepas sama-sama menaruh perhatian besar pada desain kendaraan mereka, tetapi dengan pendekatan berbeda. Chery, dengan sejarah ekspor panjang, cenderung memilih desain elegan, modern, dan berorientasi global.

Misalnya, desain Omoda 5 memiliki sentuhan Eropa dan cocok dengan pasar internasional. Mereka juga menggandeng desainer-desainer luar negeri, serta menggunakan material interior premium yang sesuai dengan selera konsumen kelas menengah atas.

Lepas justru menekankan desain minimalis, futuristik, dan terintegrasi secara digital. Kabin mobil Lepas rata-rata memiliki layar besar, tombol fisik yang minim, dan interface pengguna yang menyerupai smartphone atau tablet.

Desain eksteriornya pun lebih agresif dan berani, mencerminkan positioning Lepas sebagai merek untuk generasi muda dan pengguna tech-savvy. Sementara Chery membidik kalangan keluarga dan profesional, Leapmotor menargetkan generasi milenial dan Gen Z yang ingin pengalaman berkendara futuristik.

Teknologi dan Sistem Operasi: Lepas Unggul di AI, Chery Lebih Konvensional

Dalam hal teknologi kendaraan, Lepas memiliki pendekatan yang lebih revolusioner. Mereka membangun Leapmotor OS, yaitu sistem operasi yang mengatur seluruh fungsi mobil: dari infotainment, sistem bantuan pengemudi (ADAS), hingga koneksi ke cloud dan pembaruan over-the-air (OTA).

Mereka juga menggunakan chip AI buatan sendiri yang dikembangkan untuk mengoptimalkan performa sensor, radar, dan kamera dalam fitur-fitur self-driving.

Chery tidak tertinggal, tetapi teknologinya lebih konservatif. Mereka menggunakan sistem ADAS seperti lane assist, adaptive cruise control, dan sensor parkir, namun masih mengandalkan kerja sama dengan vendor seperti Bosch atau Huawei untuk solusi teknologinya. Chery lebih berhati-hati dalam mengadopsi sistem otonom penuh, karena lebih fokus pada stabilitas dan keamanan kendaraan.

Harga dan Target Pasar: Chery Lebih Terjangkau dan Massal, Lepas Lebih Premium

Perbedaan lainnya adalah soal harga dan positioning. Mobil-mobil Chery, khususnya di pasar Indonesia, dibanderol dengan harga yang kompetitif.

Misalnya, Chery Omoda 5 dijual di kisaran Rp 330 jutaan untuk varian ICE, dan ini membuatnya bersaing langsung dengan merek Jepang seperti Honda HR-V atau Toyota Yaris Cross. Chery juga menawarkan program garansi panjang dan layanan purna jual yang agresif demi menarik pelanggan baru.

Leapmotor, karena posisinya sebagai brand full-EV, umumnya hadir di segmen harga menengah ke atas. Di Tiongkok, Leapmotor C01 dipasarkan dengan harga setara Rp 600 juta ke atas.

Target pasarnya adalah konsumen urban yang melek teknologi dan bersedia membayar lebih untuk fitur seperti autonomous driving, baterai canggih, dan interior digital penuh. Jika masuk ke pasar Indonesia, Leapmotor kemungkinan besar akan menyasar konsumen kelas atas atau pengguna early adopter EV.

Jangkauan Pasar Global: Chery Ekspansif, Lepas Masih Fokus Domestik

Chery telah melakukan ekspor ke lebih dari 80 negara, termasuk Asia Tenggara, Timur Tengah, Afrika, Amerika Latin, bahkan Eropa Timur. Produk mereka memiliki sertifikasi global dan adaptif terhadap regulasi pasar lokal.

Kehadiran Chery di Indonesia kini semakin kuat, dengan showroom resmi, layanan purna jual luas, dan dukungan spare part yang semakin lengkap.

Leapmotor masih tergolong baru dalam ekspansi global. Hingga 2024, mereka lebih fokus pada pasar domestik Tiongkok, meski sudah mulai berekspansi ke Eropa melalui kerja sama dengan Stellantis, induk dari Peugeot, Citroën, dan Fiat.

Leapmotor menandatangani perjanjian strategis untuk memanfaatkan jaringan Stellantis dalam memasarkan produk EV mereka di luar Tiongkok. Ini adalah langkah awal yang menjanjikan, tetapi belum sekuat ekspansi global Chery.

Strategi Bisnis dan Kemitraan Lepas

Chery menekankan pada produksi mandiri, efisiensi rantai pasok, dan kerja sama lokal. Di banyak negara, Chery membentuk kerja sama dengan distributor nasional untuk mempercepat adopsi. Di Indonesia, mereka menjalin kemitraan dengan perusahaan otomotif lokal untuk memperkuat jaringan distribusi dan layanan purna jual.

Leapmotor mengedepankan model teknologi vertikal. Mereka mengembangkan sendiri chip, software, dan arsitektur kendaraan elektrik mereka yang dikenal dengan nama Leapmotor Power, mirip dengan pendekatan Tesla. Leapmotor juga aktif mencari pendanaan eksternal dan kolaborasi teknologi, seperti dengan Nvidia dan penyedia cloud. Ini membuat mereka lebih mirip perusahaan teknologi daripada produsen otomotif tradisional.

Kesiapan Kendaraan Listrik: Lepas Unggul Mutlak

Jika berbicara soal kesiapan dalam elektrifikasi penuh, Leapmotor adalah pemain native EV, dan jelas lebih unggul dibanding Chery. Leapmotor menawarkan kendaraan dengan daya jangkau 500-700 km, pengisian daya cepat, serta ekosistem digital yang sudah tertanam dari awal.

Chery masih dalam tahap transisi dari ICE ke hybrid dan EV, dengan rencana memperluas lini mobil listriknya pada tahun 2025–2027.

Meski demikian, Chery punya potensi besar karena skala produksinya lebih luas dan lebih siap secara manufaktur. Mereka telah memulai pengembangan mobil listrik seperti Chery EQ1 dan eQ7, serta memperkenalkan varian hybrid dari Omoda dan Tiggo di beberapa negara.

Namun, dari sisi teknologi baterai dan efisiensi EV, Leapmotor masih menjadi pemenang dalam kategori ini.

Respons Konsumen dan Reputasi Pasar

Di pasar Indonesia, Chery lebih dikenal dan sudah membangun kepercayaan ulang sejak comeback pada 2022. Dengan layanan aftersales yang mulai stabil, harga kompetitif, dan produk yang sesuai dengan karakter pengguna Indonesia, Chery mampu bersaing dengan merek Jepang dan Korea. Konsumen mulai mengapresiasi build quality dan desain Eropa ala Omoda 5 atau Tiggo 8 Pro.

Leapmotor belum masuk secara resmi ke Indonesia, tetapi di Tiongkok mereka dikenal sebagai brand teknologi mutakhir, meski belum sepopuler BYD atau NIO.

Jika mereka hadir ke Indonesia dalam 1–2 tahun ke depan, Leapmotor harus melakukan edukasi pasar lebih dulu, karena pendekatan mereka sangat digital dan membutuhkan pemahaman konsumen tentang fitur AI dan sistem EV penuh.

Kesimpulan: Dua Pendekatan, Dua Tujuan, Satu Arah Masa Depan

Chery dan Lepas sama-sama mencerminkan transformasi besar dalam industri otomotif Tiongkok. Chery hadir sebagai representasi kekuatan tradisional yang kini makin modern dan global, sementara Lepas adalah simbol dari generasi baru otomotif yang berakar pada teknologi dan kecerdasan buatan.

Keduanya berbeda secara fundamental, baik dari usia, produk, strategi, hingga target pasar, namun memiliki tujuan yang sama: mendominasi pasar kendaraan masa depan.

Bagi konsumen Indonesia, Chery saat ini lebih relevan secara langsung karena telah hadir dengan jaringan distribusi luas dan produk yang cocok dengan gaya hidup lokal.

Namun Lepas menyimpan potensi besar untuk menjadi game-changer begitu ekosistem kendaraan listrik di Indonesia lebih siap. Jika keduanya terus berinovasi dan memahami kebutuhan pasar, maka bukan tidak mungkin baik Chery maupun Leapmotor akan menjadi pemain utama dalam lanskap otomotif Indonesia di masa depan.