Berita  

Kemenkes Sebut Vaksin MPOX Telah Disetujui Oleh WHO

Kemenkes

Dmarket.web.id – Dr. Mohammad Syahril, juru bicara Kemenkes (Kementerian Kesehatan) Indonesia, mengatakan Vaksin MPOX sudah diterima oleh WHO dan BPOM. Vaksin ini mendapat Emergency Use Listing dari WHO dan Emergency Use Authorization dari BPOM. Ini menandakan vaksin ini tidak lagi eksperimental.

Vaksin MPOX yang digunakan di Indonesia adalah MVA-BN. Jenis ini tidak mengulang diri. Pelaksanaan vaksin dimulai sejak 2023 setelah ditemukan kasus di Indonesia.

Poin Utama

  • Vaksin MPOX MVA-BN telah menerima persetujuan WHO dan BPOM.
  • Pemberian vaksin dimulai di Indonesia sejak tahun 2023 setelah kasus pertama.
  • Efikasi Vaksin MPOX MVA-BN dalam menurunkan risiko penyakit antara 62-85 persen.
  • Untuk individu yang sudah terpapar, vaksin dapat mengurangi kemungkinan penyakit sebesar 20 persen.
  • BPOM dan WHO menyetujui penggunaan vaksin ini dalam situasi darurat untuk kelompok berisiko tinggi.

Pengumuman Persetujuan Vaksin MPOX oleh WHO dan BPOM

Pengumuman vaksin MPOX adalah langkah besar dalam melawan virus MPOX. Vaksin ini diberikan Emergency Use Listing oleh WHO dan Emergency Use Authorization oleh BPOM. Ini memungkinkan vaksin digunakan saat darurat. Keputusan ini didasarkan pada panduan vaksin WHO yang menekankan pentingnya vaksinasi.

Apa Itu Vaksin MPOX?

Vaksin MPOX dibuat untuk mencegah penyebaran virus MPOX. Di Indonesia, vaksin yang digunakan adalah Modified Vaccinia Ankara-Bavarian Nordic (MVA-BN). Vaksin ini menurunkan risiko penyakit MPOX hingga 85%.

Bagi yang sudah terpapar virus, vaksin ini bisa mengurangi risiko penyakit sebesar 20%.

Peran BPOM dalam Persetujuan Vaksin

BPOM sangat penting dalam memastikan vaksin aman dan efektif. Mereka memeriksa setiap vaksin dengan uji klinis yang ketat. BPOM memastikan MVA-BN dan vaksin lainnya memenuhi standar.

Dengan bantuan WHO dan BPOM, Indonesia bisa memberikan perlindungan maksimal. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kepercayaan terhadap vaksin.

Keamanan dan Manfaat Vaksin MPOX Menurut Kemenkes

Kementerian Kesehatan Indonesia sangat memperhatikan vaksin MPOX. Mereka memastikan vaksin ini aman untuk semua orang. Komnas KIPI juga ikut memantau dan mengevaluasi efek samping yang mungkin terjadi.

Peran Komnas KIPI dalam Pemantauan Keamanan

Komnas KIPI bertugas memantau efek samping vaksin MPOX. Mereka memeriksa setiap laporan untuk memastikan vaksin aman. Tujuannya adalah untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap vaksin.

Manfaat Pemberian Vaksin

Uji klinis menunjukkan bahwa vaksin MPOX efektif. Kemenkes Indonesia mengatakan vaksin ini bisa mengurangi risiko penularan virus Mpox. Vaksin MVA-BN, misalnya, bisa mengurangi risiko penyakit hingga 85%.

LC16m8 dan ACAM2000 juga memberikan perlindungan yang baik. Langkah Kemenkes dan Komnas KIPI penting untuk mengendalikan virus Mpox di Indonesia.

Detail Vaksin MPOX yang Digunakan di Indonesia

Indonesia melaporkan 88 kasus Mpox antara 2022 dan 2024. Kasus ini terjadi di berbagai wilayah, seperti Jakarta dan Jawa Timur. Vaksin yang digunakan adalah MVA-BN, vaksin generasi ketiga yang aman.

Jenis Vaksin MVA-BN

Vaksin MVA-BN digunakan di Indonesia untuk melawan Mpox. Ini adalah modifikasi dari vaccinia Ankara-Bavarian Nordic. WHO telah menyetujui vaksin ini.

Vaksin ini efektif melindungi dari infeksi Mpox dan penyakit berat.

Prosedur Pemberian Vaksin di Indonesia

Prosedur vaksinasi Mpox di Indonesia mengikuti panduan WHO. Vaksin diberikan pada mereka yang berisiko tinggi, seperti pekerja laboratorium. Kementerian Kesehatan RI juga menetapkan pedoman ini.

Vaksinasi Mpox adalah bagian dari upaya pencegahan lainnya, seperti surveilans dan isolasi.

  1. Pemantauan kondisi kesehatan sebelum dan setelah vaksinasi.
  2. Pemberian informasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai manfaat dan risiko vaksin.
  3. Penentuan prioritas pemberian vaksin sesuai dengan daerah yang melaporkan kasus Mpox.

Ketersediaan vaksin mpox terbatas. Oleh karena itu, langkah-langkah ini diambil untuk vaksinasi yang efisien dan aman.

Data WHO Mengenai Efikasi Vaksin MPOX

Efikasi vaksin MPOX sangat penting dalam mencegah penyebaran penyakit. Data WHO menunjukkan beberapa vaksin efektif melawan virus MPOX.

WHO telah mempublikasikan dokumen baru. Dokumen ini menyebut tiga vaksin yang efektif melawan MPOX. Vaksin tersebut adalah JYNNEOS, ACAM2000, dan LC16. Ini menunjukkan komitmen WHO dalam menyediakan vaksin yang aman dan efektif.

Studi WHO menunjukkan efektivitas vaksin MPOX sangat tinggi. Vaksinasi dua kali dapat mengurangi risiko infeksi hingga 94%. Risiko kematian juga turun hingga 98%.

Di Indonesia, ada 88 kasus MPOX hingga 17 Agustus 2024. Sebagian besar kasus di Jakarta. Kasus lain tersebar di Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Kepulauan Riau.

Informasi ini penting bagi masyarakat. Mereka harus lebih waspada dan ambil langkah pencegahan untuk melindungi diri dan keluarga dari MPOX.

Mengapa Vaksin MPOX Bukan Eksperimental?

Vaksin MPOX yang digunakan di Indonesia adalah Modified Vaccinia Ankara-Bavarian Nordic (MVA-BN). Vaksin ini telah mendapatkan persetujuan dari berbagai badan. Ini menandakan bahwa vaksin ini aman dan efektif.

Salah satu bukti bahwa vaksin ini tidak eksperimental adalah Emergency Use Listing WHO. Ini menunjukkan bahwa vaksin ini diperbolehkan digunakan dalam situasi darurat.

Penjelasan Mengenai Emergency Use Listing (EUL)

Emergency Use Listing WHO adalah proses penilaian dari WHO. Mereka mengevaluasi vaksin atau produk kesehatan yang dibutuhkan dalam situasi darurat. Vaksin MPOX mendapatkan Emergency Use Listing WHO dan otorisasi darurat dari BPOM Indonesia.

Ini menandakan bahwa vaksin telah melewati banyak penelitian. Vaksin ini aman dan efektif untuk digunakan segera.

Vaksin bukan eksperimental: The inclusion of this vaccine in the EUL signifies that it has been rigorously evaluated for safety and efficacy, and it’s ready for use in public health emergencies.

Sejarah Penggunaan Vaksin untuk Penyakit Sejenis

Sejarah vaksin menunjukkan bahwa penyetujuan darurat digunakan untuk penyakit lain. Seperti vaksin Ebola dan Zika. Ini memungkinkan vaksin digunakan cepat saat wabah.

Vaksin MVA-BN adalah vaksin generasi ketiga. Vaksin ini sudah digunakan di banyak negara. Vaksin ini efektif menurunkan risiko penyakit hingga 85%.

Sejarah vaksin ini menegaskan bahwa vaksin MPOX bukan eksperimental. Vaksin ini memiliki dasar ilmiah yang kuat.

Vaksin MPOX MVA-BN di Berbagai Negara

Vaksin MVA-BN telah mendapat persetujuan internasional untuk mencegah mpox. Penggunaannya berbeda di negara-negara seperti KanadaUni Eropa, dan Amerika Serikat.

Penggunaan di Kanada dan Uni Eropa

Pada tahun 2013, vaksin MVA-BN disetujui di Kanada dan Uni Eropa. Ini untuk pencegahan cacar pada orang berusia 18 tahun ke atas. Pada tahun 2019, Kanada memperluas penggunaannya untuk mpox.

Uni Eropa menyetujui penggunaan vaksin ini untuk mpox pada orang dewasa pada 22 Juli 2022. Ini menunjukkan komitmen mereka terhadap penggunaan MVA-BN global untuk melindungi masyarakat dari mpox.

Penggunaan di Amerika Serikat

Amerika Serikat menggunakan vaksin MVA-BN untuk pencegahan cacar dan mpox sejak 2019. Pada tahun 2022, pemerintah memberikan otorisasi penggunaan darurat untuk anak di bawah 18 tahun. Ini menunjukkan langkah proaktif dalam menghadapi penyebaran mpox.

Jenis-jenis Vaksin MPOX Lainnya yang Disetujui WHO

Ada beberapa jenis vaksin MPOX yang diterima oleh WHO selain MVA-BN. LC16m8 dan ACAM2000 adalah dua di antaranya. Organisasi kesehatan dunia menyetujui vaksin ini untuk mengendalikan virus Mpox.

Vaksin LC16m8 diberikan lisensi di Jepang sejak 1975 untuk melawan cacar. Mulai Agustus 2022, vaksin ini digunakan untuk melawan Mpox. Vaksin ini harus disimpan di suhu -35°C hingga -20°C untuk tetap stabil.

Banyak ahli kesehatan mengakui efektivitas LC16m8 melawan Mpox.

Vaksin ACAM2000 juga efektif melawan Mpox, terutama setelah lonjakan kasus pada Mei 2022. Vaksin ini penting untuk melindungi dari virus Mpox.

Ketiga vaksin MPOX, MVA-BN, LC16m8, dan ACAM2000, mendapat persetujuan WHO. Ini membantu meningkatkan perlindungan terhadap virus Mpox. Langkah ini penting dalam menghadapi penyebaran virus Mpox.

Efikasi dan Probabilitas Vaksin MPOX dalam Penurunan Risiko

Vaksin MPOX sangat penting dalam melawan penyebaran penyakit ini. Dukungan dari WHO dan BPOM menunjukkan vaksin ini aman dan efektif. Mereka memberikan persetujuan untuk penggunaan darurat.

Studi dan Data Klinis tentang MVA-BN

Studi klinis menunjukkan vaksin *Modified Vaccinia Ankara-Bavarian Nordic* (MVA-BN) sangat efektif. Vaksin ini bisa mengurangi risiko penyakit MPOX hingga 85%. Bahkan, bagi yang sudah terpapar, vaksin ini bisa mengurangi risiko kembali terpapar sebesar 20%.

Efikasi LC16m8 dan ACAM2000

Vaksin LC16m8 dan ACAM2000 juga efektif melawan MPOX. Vaksin LC16m8 memberikan perlindungan yang baik, sehingga digunakan lebih luas pada 2022. ACAM2000, sebagai vaksin generasi kedua, disetujui untuk mencegah MPOX pada 2024. Kedua vaksin ini efektif dalam mengurangi risiko Mpox.

Tanggapan Kemenkes atas Narasi Keliru tentang Vaksin MPOX

Beberapa narasi keliru tentang Vaksin MPOX telah menyebar luas. Mereka mengatakan vaksin ini eksperimental dan tidak aman. Kemenkes Indonesia melalui juru bicaranya telah memberikan tanggapan resmi.

Klarifikasi Juru Bicara Kemenkes

Menurut juru bicara Kemenkes, Vaksin MPOX telah melewati berbagai tahapan uji klinis yang ketat. Vaksin ini mendapatkan persetujuan dari WHO. Ini adalah generasi ketiga dari vaksin cacar yang aman dan efektif.

Vaksin ini tidak hanya diterima di Indonesia. Tapi juga di Kanada, Uni Eropa, dan Amerika Serikat.

Alasan Penolakan yang Tidak Berdasar

Kemenkes menegaskan bahwa penolakan terhadap vaksin MPOX sering kali tidak didasarkan pada data ilmiah. Misalnya, klaim bahwa vaksin ini eksperimental tidak benar. Di Indonesia, ada 88 kasus MPOX terkonfirmasi dari tahun 2022 hingga 2024.

Vaksinasi sangat penting untuk kelompok berisiko tinggi. Ini termasuk LSL, GBMSM, dan pekerja kesehatan yang menangani kasus MPOX. Kemenkes menyarankan masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh narasi keliru.

Mereka harus memastikan informasi yang mereka terima dari sumber terpercaya. Penjelasan dari Kemenkes ini bertujuan untuk memperbaiki kesalahpahaman. Tujuannya juga untuk memberikan perlindungan maksimal terhadap infeksi MPOX.

Pemahaman yang tepat dan penerimaan vaksin yang luas sangat penting. Ini akan membantu menurunkan risiko penyebaran dan keparahan penyakit.