Dmarket.web.id – Insiden penembakan antara AKP Dadang Iskandar dan AKP Ulil Ryanto terjadi di Polres Solok Selatan. Ini terjadi pada Jumat, 22 November 2024, pukul 00.15 dini hari. AKP Ryanto sedang mengambil smartphone dari mobilnya saat DI, Kabag Ops, menembaknya di kepala.
Korban dilarikan ke Puskesmas Lubuk Gadang dan akhirnya meninggal dunia. Kasus ini semakin memanas karena ada dugaan motif terkait permasalahan tambang ilegal. Dua tahun terakhir, ini adalah kasus “polisi tembak polisi” pertama setelah sebelumnya.
Profil Singkat AKP Dadang Iskandar
AKP Dadang Iskandar adalah Kabag Ops Polres Solok Selatan. Baru-baru ini, ia terlibat dalam insiden penembakan terhadap anggota kepolisian. Kasus ini menarik perhatian publik pada profil dan latar belakang karirnya.
Insiden ini juga meningkatkan diskusi tentang kekayaan AKP Dadang Iskandar. Kekayaannya belum terungkap dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara.
Riwayat Karir AKP Dadang Iskandar
Riwayat karir Dadang Iskandar dimulai dari penugasan di berbagai wilayah. Ia akhirnya bertugas di Polres Solok Selatan. Sebagai profesional, ia menghadapi berbagai tantangan yang memperkaya pengalaman dan pengetahuannya.
AKP Dadang Iskandar dikenal sebagai sosok tegas dan berdedikasi. Ia menyerahkan diri secara sukarela kepada Polda Sumatera Barat setelah insiden penembakan.
Penugasan Sebelumnya
Sebelum menjabat Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar menempuh penugasan yang penuh tantangan. Penugasan sebelumnya memberinya pengalaman luas dan memperkokoh reputasinya.
Profil akp dadang iskandar terus berkembang. Ini mencerminkan dedikasi dan komitmen kuat terhadap tugasnya. Riwayat karirnya menunjukkan kemampuan adaptasi dan kepemimpinan yang diperlukan di lapangan.
Kronologis Kejadian Polisi Tembak Polisi di Polres Solok Selatan
Kasus polisi tembak polisi di Polres Solok Selatan menjadi topik hangat. Ini karena insiden tersebut sangat viral. Kejadian ini terjadi pada 22 November 2024, pukul 19:58 WIB di Polres Solok Selatan.
Peristiwa di Parkiran Polres
Insiden dimulai saat AKP Ulil Ryanto menerima panggilan dari AKP Dadang Iskandar. Mereka membahas penangkapan pelaku tambang ilegal. Pertemuan di parkiran Polres berakhir dengan polisi tembak polisi. Pertengkaran yang tak terhindarkan mengakibatkan penembakan.
Tindakan setelah Penembakan
Setelah penembakan, AKP Dadang Iskandar langsung meninggalkan lokasi. Ia menggunakan mobil dinas dan melarikan diri. Ia kemudian menyerahkan diri ke Polda Sumatera Barat untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Insiden ini menarik perhatian publik yang besar. Kasus ini terjadi di Mapolres Solok Selatan dan dilaporkan di media.
Motif Penembakan Berkaitan dengan Tambang Ilegal
Motif penembakan AKP Dadang Iskandar terhadap AKP Ulil Ryanto di Jumat, 22 November 2024, diduga terkait dengan tambang ilegal. Kejadian ini terjadi di parkiran Polres Solok Selatan, di Jorong Bukit Malintang Barat Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan.
Dugaan Perlindungan Tambang Ilegal
AKP Dadang Iskandar diduga melindungi tambang ilegal. Ini karena AKP Ulil Ryanto aktif menindak tambang ilegal, terutama galian C. AKP Ulil’s aksi penegakan hukum membuat AKP Dadang tidak puas.
Reaksi Penegakan Hukum AKP Ulil Ryanto
AKP Ulil Ryanto sangat memperhatikan penegakan hukum terhadap tambang ilegal. Langkahnya, seperti penangkapan pelaku tambang ilegal, dianggap ancaman oleh AKP Dadang. Tindakan tegas AKP Ulil dianggap sebagai penyebab utama motif penembakan oleh AKP Dadang Iskandar.
Dampak Penembakan terhadap Internal Kepolisian
Penembakan yang terjadi di Polres Solok Selatan pada 22 November 2024 sangat mempengaruhi kepolisian. AKP Dadang Iskandar menembak AKP Ulil Ryanto Anshari, Kepala Satuan Reskrim, dengan dua peluru. Peluru mengenai pelipis dan pipi kanan korban. Insiden ini terjadi di Jorong Bukit Malintang Barat, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir.
Respon Rekan Kerja
Rekan kerja di Polres Solok Selatan sangat kecewa dan khawatir. Mereka mengecam tindakan AKP Dadang Iskandar. Menurut mereka, tindakan ini melanggar etika dan hukum kepolisian.
Insiden ini menarik perhatian dalam evaluasi prosedur dan keamanan di Polres. Penembakan ini mungkin terkait dengan kasus tambang ilegal yang diungkap oleh AKP Ulil Ryanto. Kasus ini menjadi pemicu utama kemarahan AKP Dadang.
Respon Kapolres Solok Selatan
Kapolres Solok Selatan menekankan pentingnya penegakan hukum yang tegas dan transparan. Kapolres menyatakan bahwa pihaknya bersama Polda Sumatera Barat sedang menginvestigasi motif penembakan. Tujuan mereka adalah untuk mengungkap hubungan dengan aktivitas tambang ilegal.
Kapolres juga menjanjikan langkah-langkah untuk memperbaiki kepolisian. Mereka ingin memastikan keadilan bagi keluarga korban dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian. Tindakan hukum yang tegas akan diambil untuk memulihkan integritas dan kepercayaan masyarakat.
Reaksi Publik dan Lembaga Independen
Insiden penembakan yang melibatkan AKP Dadang Iskandar dan AKP Ulil Ryanto di Polres Solok Selatan menimbulkan kehebohan. Orang-orang di media sosial menuntut kejelasan dan keadilan. Ini menunjukkan pentingnya kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian.
Indonesia Police Watch (IPW)
Indonesia Police Watch (IPW) meminta investigasi menyeluruh. Mereka menekankan pentingnya kepolisian yang bersih dan transparan. IPW juga menekan pemerintah untuk menindaklanjuti pelanggaran oleh aparat.
Komisi Nasional Kepolisian (Kompolnas)
Kompolnas menekankan pentingnya akuntabilitas dalam kepolisian. Mereka meminta penyelidikan yang transparan dan profesional. Kompolnas juga menekankan pentingnya hukum yang berat bagi pelanggaran oleh aparat.
Statistik menunjukkan kekhawatiran tentang penanganan kasus ini. Pimpinan KPK dan Dewan Pengawas KPK banyak dari aparat penegak hukum. Ini membuat kita khawatir tentang keadilan. Investigasi yang tidak transparan bisa merusak Indeks Persepsi Korupsi (IPK) yang sekarang 34. Oleh karena itu, penting bagi IPW dan Kompolnas untuk mengawasi penyelidikan ini.
Penyelidikan Tambang Ilegal Galian C
Penyelidikan tambang ilegal Galian C di Sumatera Barat sangat menarik perhatian. Penegak hukum fokus pada lokasi tambang liar di berbagai daerah. Khususnya di Solok Selatan.
Lokasi Tambang Ilegal
Di Solok Selatan, banyak aktivitas tambang ilegal. Misalnya di Jorong Bukit Malintang Barat dan area lain yang kaya sumber daya alam. Data menunjukkan tingkat kejadian yang tinggi.
Tambang ilegal merusak lingkungan dan menyebabkan konflik internal di kepolisian. Ini karena penyelidikan tambang ilegal.
Langkah-langkah Penegakan Hukum
Penegakan hukum dipimpin oleh AKP Ulil Ryanto. Mereka melakukan penggeledahan dan penangkapan pelaku. Tujuannya untuk mengungkap jaringan di balik operasi tambang ilegal.
Penegak hukum menghadapi tekanan besar. Ini terlihat dari rasio penembakan polisi dalam penanganan tambang ilegal. Statistik menunjukkan pola penembakan antar polisi di Polres Solok Selatan. Ini menunjukkan risiko yang dihadapi petugas.
Peran AKP Ulil Ryanto dalam Penegakan Hukum Tambang Ilegal
AKP Ulil Ryanto sangat penting dalam melawan tambang ilegal di daerah yang rawan. Dia mengkoordinasikan operasi untuk menangkap pelaku di Polres Solok Selatan.
Penggeledahan dan Penangkapan
Pada 22 November 2024, tim dari Sat Reskrim Polres Solok Selatan menangkap pelaku tambang galian C ilegal. Keberhasilan ini karena koordinasi yang baik antara AKP Ulil Ryanto dan timnya. Mereka melakukan penggerebekan di lokasi tambang yang berbahaya.
Penutupan Tambang Ilegal
Penegakan hukum juga mencakup penutupan tambang ilegal yang merugikan lingkungan dan masyarakat di Solok Selatan. AKP Ulil Ryanto berperan besar dalam penutupan tambang ini. Tujuannya agar tidak ada lagi aktivitas ilegal yang merugikan.
Dalam upaya penutupan tambang ilegal, penting untuk bekerja sama dengan pihak berwenang lainnya. Ini untuk menegakkan hukum dengan efektif dan efisien.
Kesaksian dari Polisi Lain di Polres Solok Selatan
Kasus penembakan tragis melibatkan AKP Dadang Iskandar dan AKP Ulil Ryanto Anshari di Polres Solok Selatan. Ini menjadi sorotan publik. Insiden terjadi pada 22 November 2024, melibatkan dua perwira polisi.
Rekaman Suara dan Video
Rekaman suara dan video dari lokasi kejadian penting dalam proses hukum. Material ini diharapkan memberikan gambaran jelas tentang kejadian. Bareskrim Polri turun tangan untuk mengumpulkan bukti dan merinci kronologis.
Kesaksian polisi dalam rekaman suara dan video sangat penting. Ini akan membantu mengungkap fakta dan motif di balik penembakan.
Testimoni Rekan AKP Ulil Ryanto
Para rekan kerja AKP Ulil Ryanto Anshari memberikan kesaksian penting. Mereka menunjukkan dinamika internal saat insiden. Kesaksian ini melukiskan suasana tegang dan tidak stabil di TKP.
Para rekan menyatakan penembakan terjadi dari jarak dekat. Peluru langsung mengenai kepala korban. Keluarga AKP Ulil Ryanto Anshari berharap pelaku mendapat hukuman yang setimpal.
Barang Bukti di Lokasi Kejadian
Kasus penembakan yang melibatkan AKP Dadang Iskandar dan AKP Ulil Ryanto di Polres Solok Selatan telah menemukan barang bukti penting. Ini termasuk senjata dan selongsong peluru yang ditemukan di area parkir Polres Solok Selatan.
Senjata yang Digunakan
AKP Dadang Iskandar menggunakan pistol HS untuk menembak. Pistol ini melepaskan sembilan peluru, dua di antaranya mengenai korban. Ini menunjukkan akurasi tinggi dari pelaku.
Senjata ini menjadi bukti utama dan diambil oleh pihak berwenang untuk penyelidikan lebih lanjut.
Selongsong Peluru dan Barang Bukti Lainnya
Penyidik menemukan selongsong peluru yang menunjukkan jumlah peluru yang dilepaskan. Ini membantu rekonstruksi kejadian penembakan. Selain itu, rekaman CCTV di parkiran Polres Solok Selatan juga diamankan.
Penemuan dan analisis barang bukti ini diharapkan memberikan gambaran lebih jelas tentang kasus ini.